Syekh siti jenar melakukan perjalanan haji ke Baitul haram Mengikuti saran dari Ahmad at-Tawallut, menjelang musim haji, Syekh Siti Jenar sudah menyiapkan kebersihan jiwanya untuk melakukan ibadah haji ke Baitul Haram dengan melewati samudra.
Seorang teman bertanya tentang Wahdatul Wujud, sebagaimana keyakinan Syekh Siti Jenar di Jawa. Aku menjawab sebisanya sebagaimana yang aku pahami. "Wahdah al-Wujud", adalah sebuah tema yang rumit sekaligus kontroversial dipahami para pengkajinya. Ia sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "Kesatuan Eksistensi". Jauh sebelum merebak pemikiran-pemikiran modern Eropa abad ke-18 hingga ke-21 mengenai demokrasi, keterbukaan, persamaan, kebebasan, dan persaudaraan, Syekh Siti Jenar telah mengajarkan semua itu pada abad ke-16.Diterbitkan oleh penerbit Serambi Ilmu Semesta" (Serambi Group) Menurut Syekh Siti Jenar, keberadaan dzat hanya ada beserta kemantapan hati dalam merengkuh Tuhan. Dalam diri tidak ada apa-apa kecuali menjadikan menunggal sebagai niat dan yang mewarnai segala hal yang berhubungan dengan asma, sifat dan af'al Pribadi. Inilah di antara maksud utama ungkapan di atas.1. Deskripsi Naskah Drama Syekh Siti Jenar Karya Saini Karnamisastra Naskah drama Syekh Siti Jenar merupakan hasil karya Karnamisastra (1986). Naskah drama Syekh Siti Jenar terilhami dari peristiwa penyebaran agama Islam. Syekh Siti Jenar dikenal kontroversial terkait dengan ajarannya perihal hidup dan mati serta Tuhan dan kebebasan.Syekh Siti Jenar Versi Serat Negara Kerta Bumi diposting pada tanggal 17 Agu 2012, 19.15 oleh Kamplenk Perwira Jumat, 17 Agustus 2012-Denmas Priyadi Blog: Cerita eksekusi Syeh Siti Jenar versi Serat Negara Kertabumi berbeda dengan versi-versi lain yang biasa kita baca dan saksikan dalam buku-buku maupun film. Puisi-puisi mistis karya Hamzah Fans-ri indikatif terhadap afiliasinya kepada sebuah tarekat. Tetapi kelihatannya hal ini tidak didukung oleh bukti langsung, sehingga tidak mungkin menghasilkan kesimpulan final. Pembunuhan terhadap Syekh Siti Jenar agaknya telah meredupkan cahaya perkembangan tasawuf falsafi di Indonesia dalam waktu yang Buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan tentang Syekh Siti Jenar ialah: Tulisan Bambang Marhiyanto dengan judul "Siti Jenar Menggugat" rnenerangkan tentang Syaikh Siti Jenar dari asal usul, masuknya Syaikh Siti Jenar dalam Dewan Wali, lalu masa berguru pada Sunan Giri serta masa menarik simpatik dari Ki Ageng Pengging dengan melakukan diskusi. .